Label

Rabu, 26 Januari 2011

Proud to be YOUNG Oi (Orang Indonesia)!

Indonesia ya?

saat mendengar kata Indonesia mungkin yang terlintas sekarang cuma tentang Gayus (yang oke beutt) atau mafia hukum atau harga cabe yang ikutan pedes atau bahkan Presiden yang dikatakan "mengeluh" tentang gajinya oleh dewa dewa media. Sukur-sukur masih ingat tentang lapindo atau tsunami Aceh. Mungkin sekarang malah lagi geger tentang referendum atau corp circle (Jogja lagi IN nih).


Apalah, kalau ingat Indonesia kadang geleng-geleng kepala. Lihat ke atas aparatnya lagi dansa pesta perunya membuncit. Coba sesekali tengok ke bawah rakyatnya awut-awutan. Bukan cuma air mata tangis dan teriak. Bukan cuma kemiskinan dan tak bisa makan. Rakyatnya celingukan dan lebih suka bergantung pada mereka yang sedang ajojing di bawah gemerlapnya harta. Kita semua (termasuk saya tentunya) sedang dibodohi dan dicaci, oleh harta, teknologi, teori, dan idelogi orang lain. Tidak hanya orang-orang besar yang duduk di Jakarta, tidak hanya intelektual yang belajar di bangku formalitas, dan tidak pula mereka terlihat sulit dan tak berdaya. KITA SEMUA yang sedang dirundung duka. KITA SEMUA YANG MENGAKU PERNAH LAHIR DI TANAH INDONESIA. KITA SEMUA BAGSA INDONESIA yang sedang pontang panting untuk berdikari.

Enam puluh tahun Indonesia sudah tumbuh besar. Ibarat manusia, Indonesia sedang menginjak masa pubertas yang suka seenak tingkah sendiri. Dalam rangka pencarian jati diri katanya. Lebih suka dimabuk alkohol, lebih suka diracun tembakau, lebih suka lepas oleh trihex dan semacamnya, yang jelas lebih suka yang jangka pendek. Makanya, maklumi saja kalau problemanya ekstra kompleks dan sukanya tumpang tindih. Namanya juga anak muda to?!

Indonesia ya?

Indonesia itu indah. Ini negeri di mana kau tak akan pernah merasa kau akan kelaparan. Ini negeri di mana kau akan merasa kekayaanmu takkan pernah habis. Ini negeri di mana alamnya begitu cantik dan eksotis. Ini negeri dengan ribuan pulau, puluhan suku bangsa, dan puluhan bahasa. Enyahkan Indonesia dan kau hendak hilangkan satu sisi paru-paru dunia.

Kita kaya, lalu apa?

Lalu jadi sering dimaki dan dicaci? atau ditinggalkan karena sudah putus asa? Dijajah dieksploitasi kaum tak berwarna! KITA INI KAYA! KITA INI HARUSNYA BERKUASA!
Berhenti untuk terus menyumpah serapahi negeri sendiri. Berhenti untuk menuntut pada yang punya otoritas tingkat tinggi. Berhenti untuk menggantungkan masa depan pada yang tak mampu. Nasionalis dan berdiri di atas kaki sendiri. Bercermin sebelum kita maki mereka wakil manusia di atas pemerintah. Menyadari kewajiban. Menolak lupa pada janji dan tanggung jawab. Saling menghargai. Jangan buta jangan tuli jangan bisu, jangan lumpuh!

Karena kita adalah Orang Indonesia dan aku adalah generasi penerusnya. Sepatutnya kita berharap untuk masa depan yang lebih indah. Tak apa menjadi pemuda Indonesia yang hampir putus asa, tapi jangan kehilangan harapan.

SAYA BANGGA MENJADI Oi (Orang Indonesia) MUDA! MERDEKA!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar