Label

Rabu, 26 September 2012

Curus #4 : Kalau Setiap Petani Dipaksa Jadi Pegawai

Biasanya orang yang Kuliah Kerja Nyata ke apa yang banyak orang sebut sebagai pedesaan suka sekali memotivasi penduduk lokal untuk maju. Ya, biar bisa makan enak, bisa sekolah di mana aja, bisa jadi orang kaya, mau ke mana aja bisa, ya pokoknya biar kehidupannya bisa lebih baik gitu, ceritanya. Mulia sekali sih sebenernya, tendensinya mungkin sederhana, supaya kita sama-sama tumbuh jadi masyarakat yang bisa diajak berpikir luas. Bahasanya agak gaya sedikit, tapi bagus kan? Menurut saya itu bagus sih, setidaknya beberapa remaja tidak lagi hanya sibuk berkutat di antara cara bersolek dan makan mewah.
 

Tapi kemudian saat tiba-tiba ada ketidaksengajaan yang membuat kita akhirnya harus mundur lagi ke belakang dan berpikir ulang, maksudnya "maju" yang bagaimana nih? Jadi orang-orang ini hendak dimasukkan pada presepsi "maju" yang seperti apa? Apa kita lantas menyamakan konsep mereka tentang "hidup lebih baik" ala kita yang sudah terbiasa dengan duapuluh delapan jam bersenggama dengan layar toshiba? atau asus? atau sony? Jadi apakah kita harus mendogmakan ajaran tentang hidup lebih baik di era globalisasi yang sudah maju ini pada mereka yang kita anggap "tertinggal"? Lalu yang mana dulu yang harus kita jejalkan di otak-otak itu? Pendidikan formal? Fasilitas layar-layar genggam yang efisien? Sekelompok keyakinan bernama agama? Atau sepotong gaya hidup bernama style? Karena toh kenyataannya mereka hidup baik-baik saja dalam damai, at least, ya mereka hidup dalam kecukupan gitu.



Selasa, 18 September 2012

Intermeso #6 : Selamat Datang Imajinasi



Beberapa tahun terakhir saya jadi suka sekali denger lagu yang -saya lebih suka menyebutnya dengan- ngawang awang. Terutama beberapa lagu yang full instrument -tanpa vokal. Pernah nggak sih kalian cuma rebahan aja atau duduk sambil memejamkan mata terus denger beberapa lagu dari playlist dan berimajinasi? Saya hampir setiap hari ngelakuin itu sebelum tidur malam. Beberapa lagu seperti memaksa saya untuk berimajinasi lebih, membayangkan visualiasi yang tepat untuk audio yang seperti ini itu, dan itu menyenangkan.

Mungkin anda ingin mencobanya?

1. Jonsi - Animal Arithmetic
 



Kamis, 13 September 2012

Intermeso #5 : He jomblo selamat ye!

Ada yang bilang hidup itu kayak roda, berputar terus katanya. Yang di atas bisa turun ke bawah yang di kepala bisa turun ke kaki, kaki ke kepala, lalalalala, halah.

Trend juga, dulu celana panjang warna warni ala 80-an sempet naik lagi taun 2007-an. Kripik kentang super pedes yang biasanya ane beli maratus perak di kelontong juga jadi idola remaja masa kini. Padahal, harganya ya masyuuuuuuk, limabelas ribu udah paling murah cin. Terus, hape merek minuman serbuk juga jadi korban budak jaman, ouch. Saya taunya itu dulu salah satu rasa minuman buah Marimas, blackberry.... Maapin ane yang udig ini. Dan setelah kue pelangi yang unyu mampus sama roti warna merah bata itu jadi tolok ukur seberapa gaul kamu, sekarang status Jomblo kamu jadi incaran banyak anak gaul -prek.

Senin, 10 September 2012

Holiday in Hell!



WHOOPLAAAAAAAA!
blog ini hampir masuk liang kubur karena ulah saya yang digerogoti malas!
payah!

Sedikit berbagi saja soal liburan saya yang berlalu Januari awal tahun ini. Jadi waktu itu entah kesambet apa orang tua saya ngajakin sekeluarga liburan ke Bali. Emang jatah kantor gitu sih ceritanya. Kali pertama saya liburan agak jauh bersama keluarga, minus one tapi, saudara tua sok sibuk sama kegiatannya, ceritanya.