Kesalahanku adalah pesan pesan penting ini tidak pernah kami suarakan dengan baik...
Mulut-mulut kami selalu tersumbat abu, abu sumpah untuk terus bersitegang dengan satu sama lain, terutama mulutku. Ego-ego kami jarang kendur, terutama egoku. Aku kerap manis dan bersahabat di lima menit pertama diskusi dengannya, selebihnya perang, gontok-gontokan, dan pecah!
Kesalahanku adalah selalu lupa bagaimana menerapkan ilmu negosiasi dan rekonsiliasi padanya...
Maaf-maafku selalu menguap tak berbekas dan hati-hati kami hancur bersamaan. Aku dan dia mungkin sama-sama kehabisan akal dan sabar. Aku dan dia mungkin sama-sama pasrah. Ingatanku tak pernah memberitahuku di mana jalan keluar.
Kesalahanku adalah membiarkan air-air ini terhenti di kantong mata, menahannya seolah semua baik-baik saja...
Lelah-lelah kami menampilkan potret hidup kami yang sepertinya bahagia. Tapi, luka-luka kami membekas entah kapan hilang.