Regangkan jari jari dan saya siap untuk menulis lagi.
Beberapa teman saya waktu lalu sempat berceloteh tentang nama blog saya ini. Entah kenapa waktu itu yang terlintas di pikiran saya hanya nama "selongsong". Mungkin karena ia kosong dan sisa dari peluru yang melesat sangat cepat dan mematikan, sama seperti anak muda pikir saya. Lalu dengan embel-embel "egoisme pembombardir kata", sounds cool, lagi-lagi menurut saya. Tapi ternyata kata Tantri -seorang sahabat tidur- nama itu terlalu 4L4Y.
Beberapa teman saya waktu lalu sempat berceloteh tentang nama blog saya ini. Entah kenapa waktu itu yang terlintas di pikiran saya hanya nama "selongsong". Mungkin karena ia kosong dan sisa dari peluru yang melesat sangat cepat dan mematikan, sama seperti anak muda pikir saya. Lalu dengan embel-embel "egoisme pembombardir kata", sounds cool, lagi-lagi menurut saya. Tapi ternyata kata Tantri -seorang sahabat tidur- nama itu terlalu 4L4Y.
Makanya akhir-akhir ini saya memutuskan untuk mengganti sekaligus merombak ulang blog yang masih acakadut kemarin. Lagi pula saya pikir tampilan yang lalu sungguh sangat kelam. Setiap buka blog rasanya pengen nggerus (bersedih) aja. Tapi mau berpikir seperti apa tetap tak ada nama yang nyantol di pikiran. Akhirnya saya memutuskan untuk memberinya nama "Anonymous". "Anonymous" dalam kamus Oxford berarti "With a name that is not made known; without a name." Kalau di kamus bahasa Inggris artinya tanpa nama atau tidak diketahui namanya. Saya sudah mentok jadi ya sutralah pakai nama itu saja, keren juga. hahaha
Sedikit aneh sih, tetap saya beri nama tapi filosofi namanya "tak bernama". Intinya panggil dia "Anonymous".
Linknya tetap saya biarkan saja seperti itu, "pembombardirkata". Karena saya suka sekali dengan maknanya. Ya karena kita anak muda dan sukanya membombardir ribuan kata ke atas media bernama tulisan. Hasil dari bantaian kata itu jauh lebih berarti dan nyata memang to. Hebatnya lagi tulisan tidak minta kompromi dengan kita. Lalu kenapa saya sematkan kata egoisme, ya karena kita yang tukang tulis ini biasanya digiring oleh egoisme pemikiran kita akan sesuatu. Meskipun mau dibuat seobjektif apapun, awal kita menulis itu dikarenakan sentilan-sentilan kritis sedikit egois tentang sesuatu. Jadi saya anggap blog adalah korban dari "egoisme pembombardir kata" tadi.
Ya itulah, sedikit berbagi saja. Tidak terlau penting memang, tapi tolong ya untuk mbak Tantri, saya nggak asal kasih nama ini. rawer. #abaikan#
Sampai jumpa lagi di tulisan mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar