Label

Senin, 10 November 2014

Dialog Perjumpaan

Wahai bisik, biarkan saja waktu yang bergulir. Saling bergilir, mendangkalkan palung yang dasarnya tak mampu kita hitung.

Iya aku tahu, desir. Aku terlalu kerap memandang dalam gelap. Kita terlampau tak sadar memenjarakan diri dalam jeruji berwujud sangkar.

Ah sudahlah, siut. Biarkan saja kami berlari terkesan tanpa henti. Lelah pasti datang dan yang tak berujung pun akan menemukan muaranya sendiri.


(Dialog pagi antara jiwa dengan semestanya. Ditulis setelah bertahun menelantarkan halaman berbagi ini)


Salam Olahraga,
11 November 2014

Senin, 15 Juli 2013

Vakansi #1 : Yogyakarta Handmade Zine Fair, Rawk!

Minggu, 14 Juli lalu saya pikir  mampir sebentar ke area jalan Taman Siswa bisa jadi sore yang menarik. Sembari menunggu tenggat puasa menuju buka, saya dan dua rekan akhirnya sampai di Kedai Belakang untuk acara Jogja Handmade Zine Fair. Acaranya berlangsung dua hari, di mulai dari Sabtu dan berakhir di Minggu.

Saat  menginjakkan kaki di kamar yang tak begitu luas antara 3x6 meter atau mungkin sedikit lebih luas dari itu, langsung dapat terlihat tatanan hitam putih berbagai zine dengan proyeksi video dan audio yang menggema di seantero ruang pameran. Di bagian timur telah disemati hiasan sederhana dengan lakban putih bertulis nama acara dan berbagai zine lipat yang dijepit gantung layaknya foto yang sedang dijemur. Saya sebagai pengunjung diberi ruang untuk membaca berbagai zine D.I.Y dengan berbagai konten dan asal. Hemat saya sih, ini acara yang sederhana dengan tatanan sederhana tapi cukup membuat sore di edisi bulan Ramadhan saya jadi tidak membosankan. Yep!

Sebenarnya ada juga workshop membuat zine-mu sendiri sore itu, tapi sayang saya harus angkat kaki karena wajib militer di rumah sendiri. Tak apa, ini acara yang menarik dan memberi banyak inspirasi. Di halaman kedai juga bertata beberapa  penjaja merchandise dan zine dari berbagai komunitas. Saya pikir sudah seharusnya pemuda seperti ini kreatif dan menyenangkan. Berpikir soal bagaimana menjadi sarjana yang baik dan calon buruh yang teladan itu kadang jadi proyek penting, tapi jadi individu yang menyenangkan rasanya bisa jadi opsi yang lebih menggiurkan. Yahoooo~

No pix = hoax katanya, jadi sisanya biar foto yang bercerita.


ini nih temen ane, namanya Aura, cantik ye dari belakang :)

Sabtu, 15 Juni 2013

Curus #10 : Udah! Pokoknya Saya Pengen Jadi Bocah Sampai Besok-Besok!

dari mana ya? sebentar, saya tidak pintar melakukannya dengan sistematis...
---------------------

oya, akhir-akhir ini saya jadi sering ingat soal "kata orang" yang sifatnya "katanya-katanya",

Segelintir orang percaya pada jargon "menua itu pasti, dewasa itu pilihan", atau "i don't wanna grow up". Bisa jadi, itu sebagai penolakan pada problem yang kerap ditemui kaum yang sering kita labeli sebagai "dewasa". Padahal kita sendiri belum selesai dengan perintah "dewasalah" yang deskripsinya masih abstrak, tidak jelas. Kadang orang akan mencibir "udah besar kok masih liat kartun, dewasalah!" Kalau egois saya sih, apa hubungannnya dewasa dengan kartun, kamu mengigau ya?